Jakarta (Pinmas)--Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat merasa optimis laporan keuangan Kementerian Agama tahun 2011 mendapat apresiasi dari Badan Pemeriksa Keuangan, sehingga laporan yang akan dikeluarkan BPK tahun 2012 ini memperoleh opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).
"Persiapan untuk mencapai target WTP sudah dilakukan sejak pertengahan tahun lalu dengan fokus kepada ketenagaan atau seluruh satker (satuan kerja)," kata Sekjen usai acara penandatanganan fakta integritas dan penyerahan DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran) tahun 2012 di operation room Kemenag Pusat Jakarta, Rabu (11/1). Penandatanganan dilakukan pejabat eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal Kemenag.
Untuk memperoleh target itu, lanjutnya, akselerasi terus menerus dilakukan. "Jadi sejak 2007 saya sudah merekrut lebih dari 1.700 akuntan sebagai PNS di Kemenag, disebar ke seluruh indonesia. Selain itu, saya juga merekrut 1000 lebih tenaga IT. Jadi ini akselerasi yang saya lakukan. Dengan tenaga akuntan ini mudah-mudahan laporan keuangan semakin baik," papar Sekjen.
Menurut dia, jumlah akuntan yang dibutuhkan Kemenag belum seimbang dengan jumlah satker. "Itu masih kurang, karena satker kita berjumlah lima ribuh, sehingga kalau masing-masing satker satu orang maka kita butuh lima ribu. Di samping itu, untuk mengejar target WTP kita siapkan pendampingan pengelolaan keuangan yang akan mendampingi seluruh satker untuk membantu menata usahakan sistem akuntansi," paparnya lagi.
Seperti diketahui, bahwa kualitas pertanggung jawaban keuangan tercermin dalam opini Badan Pemeriksa keuangan (BPK) sebagaimana diamanahkan oleh UU No.15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan atas Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. BPK dapat memberikan 4 jenis opini yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Tidak Menyatakan Pendapat (TMP) dan Tidak Wajar (TW).
Di hadapan pejabat di lingkungan Setjen Kemenag, Bahrul Hayat mengingatkan apabila opini WTP telah diperoleh, maka ada hal yang tidak kalah penting yaitu mempertahankan prestasi yang telah diraih. "Ada benarnya kata orang, mempertahankan lebih sulit. Sekali dapat WTP jangan sampai turun, ada titik kemungkinan yang harus diwaspadai," katanya.
Ia juga menjelaskan, di dalam fakta integritas ditekankan agar seluruh pelaksanaan program sesuai dengan aturan dan berpegang pada azaz efesiensi dan integritas. Pejabat berjanji untuk melaksanakan program dan anggaran dengan efektif, efesien dan akuntabel. Kedua berjanji untuk menerapkan pakta integritas ini kepada seluruh aparat dibawah lingkungannya.
Pada 2012 ini ada beberapa hal yang ingin saya akselerasi di masing-masing biro. Jadi kan fungsi di sekretarian jenderal itu memfasilitasi berbagai pelaksanaan tugas di masing-masing unit, mulai dari aspek anggaran, keuangan, sarana, dan aspek aturan ini yang akan diakselerasi di 2012. "Setiap biro di pusat saya tekankan pada 2012 jadi lebih baik," kata Sekjen kepada wartawan.
Misalnya di kepegawaian, diharapkan rekrutmen kepegawaian tahun ini standarisasi dan prosedurnya lebih tinggi, sehingga masyarakat percaya bahwa proses seleksi itu dilakukan secara objektif. Tahun kemarin pengumuman penerimaan pegawai baru 100% dari komputer, tidak boleh ada titipan dari pihak mana pun. Oleh karena itu, nanti sistem rekrutmen kita akan distandarisasikan melalui ISO.
Di kepegawaian, kita juga akan mengembangkan sistem penilaian kepegawaian yang lebih komprehensif. Jadi seluruh pegawai akan punya profil di dalam data kita. Dengan demikian, kepantasan dia akan naik ke mana itu bisa dilihat melalui data yang dimiliki. Jadi ini yang ingin kita akselerasi informasi dan databes yang komprehensif untuk digunakan untuk pengambilan keputusan.